Perjalanan Karir Sang Fresh Graduate Part I

Karir

Okeee, setelah dikeroyok oleh tiga orang dalam sidang satu Juli, saya memutuskan untuk segera menentukan masa depan saya. Artinya-saya harus segera mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan passion saya (baca:hasrat). Usai libur lebaran, saya memutuskan ambil langkah selanjutnya, yakni cari pekerjaan. Bingung mau cari di mana karena jaringan yang saya bangun sepanjang kuliah tidak membuahkan apa-apa. Untunglah ada seminar karir di gedung SMESCO yang menjadi seminar karir pertama yang saya kunjungi bersama salah seorang teman baik saya, Fia.

Sesampainya saya di gedung SMESCO, pameran memang belum dibuka dan bahkan molor hingga satu jam. Walaupun suasana sejuk, saya sedikit kesal karena lagi-lagi molor dan molor (sambil mendesah: kapan ya orang-orang Indonesia bisa benar-benar tepat waktu???). Untungnya ada kakak Pia yang menemani saya dan kita mulai membicarakan banyak hal, mulai dari (mantan) teman-teman  satu angkatan hingga sampai mantan-mantan dosen yang mengajar kita. Begitu resmi dibuka, kita sempat terkejut karena kami harus mengeluarkan uang sebesar 30 ribu rupiah. Kami pikir pameran ini gratis, tis, tis,tis mengingat di pamflet yang disebarkan melalui whats app bertuliskan ‘gratis’. Demi karir dan kehidupan yang lebih baik, saya dan kakak Pia terpaksa mengeluarkan tiga lembar Sultan Mahmud Badarrudin (alias tiga puluh ribu rupiah).

Masuk ke ruangan pameran, kita benar-benar terkejut dengan booth perusahaan yang bertebaran. Terkejut sekaligus bingung karena tak tahu booth perusahaan mana yang ingin dikunjungi dan booth perusahaan mana yang dapat menampung CV kita. Sebagai anak sastra, pastinya kita harus siap menerima ‘kenyataan’ hidup. Kenyataan hidup ini adalah pandangan orang-orang mengenai jurusan sastra. Dipandang sebelah mata mah sudah biasa. Semoga kita semua tetap menunjuk

Okeh, akhirnya kita mengunjungi beberapa booth yang kita minati dan meninggalkan CV kita di booth tersebut. Yah, memang sebagian besar adalah Bank dan beberapa asuransi. Ada media juga sih tetapi memang tidak terlalu banyak. Saya dan kakak Pia yang memang kebingungan memutuskan pulang lebih awal. Saat perjalanan pulang, saya merenungkan banyak hal sambil berharap-harap cemas. Pada kenyataannya hanya BCA yang memanggil saya, itupun tak lolos karena kesalahan tolol yang tidak akan pernah kembali saya ulangi lagi. Saya sempat melamar di sebuah harian kota Jakarta namun harus terhenti karena saya tak lulus psikotes.

Salam

R.F.

Taylor Swift- How Princess Country turns into Pop Star…..

Tak Berkategori

Taylor_Swift_-_Shake_It_Off_(Artwork)

Artwork Single Shake It Off  (sumber: eng.wikipedia.org)

Pada medio Agustus lalu, salah satu penyanyi favorit gue, Taylor Swift merilis single dari album studio ke empatnya, 1989  (2014) yang berjudul Shake It Off. Single ini memang sedang menduduki peringkat pertama tangga lagu Amerika Serikat dan sedang ramai diputar di radio-radio Indonesia. Ketika mendengarkan untuk pertama kalinya, well that’s so pop and easy listening. Tak butuh waktu lama penggalan liriknya ini terngiang-ngiang di kepala gue saking enaknya didengar.

Hari ini, gue benar-benar bernostalgia dengan cara mendengarkan seluruh album Taylor Swift, mulai dari album debutnya sebagai penyanyi country lewat album self titled-nya yang rilis pada tahun 2006, sampai album yang benar-benar membuat dirinya disejajarkan dengan The Beatles, Red (2012). Perubahan genre musik jelas sekali terlihat dari mantan kekasih John Mayer ini.  Kesan country jelas sangat terdengar kental dalam setiap lagu dalam album pertamanya hingga perlahan memudar dalam album Red. sebenarnya, gue sudah curiga terhadap mbak Taylor Swift sejak album ketiganya, Speak Now (2010) dilempar ke pasaran. Sudah ada pertanda bahwa Tay-panggilan akrab Taylor Swift-menggarap musiknya dengan suasana yang lebih nge-pop supaya dapat lebih diterima oleh masyarakat pencinta musik pada umumnya.  Sebagai contoh, Mean, single pertama dari album Speak Now memang masih terdengar country meskipun elemen musiknya lebih banyak merujuk pada musik pop. Sempat sedikit kecewa juga sih sama Tay karena gue benar-benar selalu menunggu albumnya setiap tahun. Tetapi kerinduan gue pada musik country yang didendangkan oleh Tay dalam album Speak Now sedikit terobati dari lagu Mean, Haunted, dan Back To December.

Akhirnya ketika gue untuk pertama kalinya mendengar We Are Never Ever Getting Back Together, gue cukup surprise mendengar single yang bertahan di posisi pertama selama delapan minggu di Billboard U.S ini. Tak ada lagi country. Yang ada hanyalah musik pop yang catchy. Gue akhirnya surfing di internet, siapakah yang Tay ajak untuk bekerja sama dalam penulisan single ini?  Yap! Tak salah lagi Max Martin dan Shellback, duo produser yang banyak memproduseri penyanyi-penyanyi pop papan atas dunia seperti Britney Spears, Lady Gaga, dan masih banyak lagi. Lagu ini memang tak buruk di mata gue memang karena lagu itu masih bertengger dalam pemutar musik ponsel selama beberapa minggu. Gue juga sering menyanyikan lagu itu bersama kawan-kawan gue yang notabene hanya mengenal Tay sebagai musisi country yang beken lewat lagu Love Story beberapa tahun silam.  Secara keseluruhan Red memang lebih ngepop daripada Speak Now. Single-singlenya yang sering diputar di radio-radio Indonesia menegaskan kepada diri gue bahwa musik Tay memang sudah mulai banyak diterima ketimbang ia bernyanyi dalam genre country.

We_Are_Never_Ever_Getting_Back_Together

Salah satu lagu yang sering diputar di radio-radio Indonesia

Ketika Tay mengumumkan judul album dan melemparkan single, gue tak begitu terkejut. Gue menduga bahwa Tay mungkin akan berpindah aliran musik setelah Red mendulang sukses, baik secara komersil maupun kritik. Dan benar sajaaa.. Gue sudah beberapa minggu ini mengawasi laman Billboard U.S. dan single ini memang masih anteng di urutan pertama. Sebenarnya memang  lagu Shake It Off tidak dapat dibilang jelek, sih . Inti dari lagu ini bagaimana kita menghadapi tantangan yang ada dalam hidup dan tidak usah memikirkan apa pendapat dan pandangan orang di sekitar kita.

Gue sebenarnya selalu kagum dengan Tay yang pintar dalam meracik musik dan merangkai lirik, meskipun sedikit scandalous karena Tay memang sering curcol mengenai mantan pacarnya melalui lagu (rumor-rumornya niiiih, Shake It Off  ditujukan pada mantan pacar terakhirnya, Harry Styles). Gue hanya rindu saja dengan Tay yang merupakan musisi country favorit gue setelah Lady Antebellum dan Carrie Underwood. Musik country memang telah menjadi salah satu jenis musik yang gue dengar setelah Tay booming pada saat gue duduk di bangku SMA melalui tembang You Belong To Me. Gue jadi tahu bahwa ternyata musik country yang memang sering dianggap kampungan bisa seasik dan sangat menyenangkan ketika dibawakan oleh Tay. Apalagi Tay masih muda dan akhirnya dinobatkan sebagai salah satu ikon musik country karena berhasil mengenalkan musik country pada generasi muda. Gue pun termasuk salah satu generasi muda  yang terjerat buaian musik country hingga gencar memburu album-album penyanyi country seperti Carrie Underwood dan Lady Antebellum.

Taylor_Swift_-_1989

Artwork Album 1989 (sumber: eng.wikipedia.org)

Mungkin gue akan tetap menunggu album keempat Taylor Swift karena gue rasa masih banyak kejutan-kejutan lain dalam album 1989 meskipun antusiasme gue sedikit menurun karena genre yang dipilih Tay. Ini bikin dia menjadi penyanyi-penyanyi pop mainstream yang nggak punya ciri khas lagi dan akhirnya malah terdengar seperti Miley Cyrus, Lady Gaga, dan kawan-kawannya. Wajar sih kalo Tay pengen balik modal karena pastinya bikin album itu butuh fulus yang nggak sedikit.  So, lets don’t takes hope too high and just wait ‘till 27th October (tanggal resmi rilis album 1989).

Antara Langit dan Bumi

Tak Berkategori

“Aku selalu kesal atas guyonan teman-teman sekelasku. Mereka mengira aku dan Langit menjalin kasih akibat selalu terlihat bersama. Pada awalnya aku acuh saja. Beda dengan Langit yang meyakinkan teman-temannya bahwa ia dan aku hanya berteman biasa. Namun sejak gebetan pertamaku, Kristin, menolakku mentah-mentah, aku bertekad untuk ‘keluar’ dari bayang-bayang Langit dan menjadi diriku sendiri. Bumi tanpa Langit.”

Read it here 

Fun Fun Fun!

Tak Berkategori

“How the hell do you sum up your sister in three minutes? She’s your twin and your polar opposite. She’s your constant companion and your competition. She’s your best friend and the biggest bitch in the world. She’s everything you wish you could be and everything you wish you weren’t.”
M. Molly Backes, The Princesses of Iowa

    ???????????????????????????????     20140112_184242      IMG_3328

BREAKING NEWS!

About Us

Ladies and gentleman, get ready for the amazing-fresh-new blogger today!

 IMG_2967

R

She’s the older sister and she had high passion of writing and reading. She fonds of simple or edgy things to her daily style.

IMG_2957

F

She’s the youngest who like everything about talking and presenting. She’s hijaber and a huge fans of a catchy-purple things

So guys, fasten your seatbelt because this amazing sisterhood blogger will make your day more colorful with their photos, stories, tips, news, movie & music reviews, and many more.

Just catch their legen-DARY project on this blog! only on

 https://thefarproject.wordpress.com/